SURABAYA – Sembilan program studi di Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih akreditasi FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation). Empat di antaranya ialah program studi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) meliputi Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Ilmu Sejarah, dan Studi Kejepangan.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR Prof Dr Purnawan Basundoro SS MHum mengatakan bahwa FIBAA merupakan salah satu lembaga akreditasi perguruan tinggi yang memiliki kualitas dan reputasi internasional.
“Lembaga tersebut kami pilih karena merupakan lembaga akreditasi yang diakui oleh pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), ” ucapnya, Kamis (14/7/2022).
Dalam proses akreditasi, akademisi sejarah perkotaan itu menjelaskan bahwa FIB telah melakukan beberapa strategi guna menyukseskan akreditasi FIBAA. Pertama, melibatkan seluruh komponen FIB mulai dari dosen, mahasiswa, alumni, serta tenaga kependidikan dalam proses persiapan akreditasi.
Kedua, menyiapkan sistem dengan baik dan berstandar internasional. Untuk mendukung hal itu, FIB meningkatkan kerja sama internasional sehingga dapat menjadi bagian dari jaringan pengajaran dan penelitian global dalam bidang humanities.
Ketiga, pada proses visitasi, semua civitas academica FIB bekerja keras menjawab pertanyaan asesor dengan gamblang serta mengacu pada kondisi yang sebenarnya. Terakhir, kurikulum yang diterapkan di FIB adalah kurikulum yang berstandar internasional sehingga pada proses penilaian sudah dianggap baik oleh pihak FIBAA.
Ilustrasi oleh fibaa.org
Berikan Dampak Positif
Kemudian, dosen program studi Ilmu Sejarah itu menyampaikan bahwa akreditasi internasional FIBAA ini akan memberikan dampak positif bagi seluruh program studi FIB di kancah internasional.
“Hal tersebut memungkinkan prodi untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan internasional. Mulai dari pembukaan kelas internasional, kerja sama internasional, penelitian internasional, dan berbagai aktivitas lain yang memiliki skala global, ” ujarnya.
Sebagai dekan, Purnawan berharap akreditasi FIBAA dapat membawa pengaruh global untuk aktivitas keseharian dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kita harus menjadi fakultas yang memiliki cakupan internasional dan menjadi bagian dari jaringan perguruan tinggi internasional juga, ” pungkasnya. (*)
Penulis: Rafli Noer Khairam
Editor: Binti Q. Masruroh